Kamis, 28 Maret 2013

Mengapa Bermain sambil Belajar?


Pendidikan usia dini sangat beragam, dan pastinya akan lebih efektif jika pendidikan di sertai dengan permainan, seperti belajar sambil bermain. karena anak seusia mereka akan mudah bosan untuk belajar yang monoton, seusia mereka adalah saatnya bermain, bukan belajar, tapi belajar di usia dini sangat penting untuk kecerdasan anak, oleh sebab itu ada banyak cara belajar agar anak tidak bosan belajar. Aktivitas bermain yang dilakukan anak memberikan pengalaman belajar, bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek di sekitarnya untuk memberikan pengetahuan kepadanya. Bagi anak-anak belajar bisa dilakukan sambil bermain bahkan aktivitas bermain merupakan aktivitas belajar bagi anak. Bermain sambil belajar adalah menekankan kegiatan bermain dalam menyampaikan suatu ilmu (belajar) kepada anak usia dini. Dengan kata lain belajar bisa dilakukan dengan suasana yang riang, gembira dan tanpa paksaan dari pihak lain, sehingga pada akhirnya nanti akan tumbuh minat belajar dari dalam diri anak itu sendiri.

Beberapa hal yang bisa dipelajari anak sambil bermain yang menyenangkan diantaranya adalah:
1.      Melalui bermain, anak belajar untuk menerima, mengekspresikan dan menguasai perasaan mereka secara kondusif dan positif.
2.      Anak akan belajar mengenai diri mereka sendiri. Anak juga belajar meyakini sudut pandangnya sendiri yang membuat anak menjadi termotivasi untuk menemukan, menguasai dan mengembangkan jati diri, kepercayaan diri, ketenangan diri dan harga diri.
3.       Anak belajar tingkah laku yang berlaku di lingkungan sosial tempat dia tinggal seperti giliran berbicara, berbagi, menghormati dan menyayangi serta saling tolong.
4.      Anak belajar untuk mengemukakan idenya melalui bahasa , menyimak dan menghargai  pendapat orang lain, memahami sudut pandang orang lain.
5.      Anak akan belajar menjadi penengah pada konflik yang terjadi antar teman.
6.      Anak juga bisa mengembangkan keterampilan berbahasa dan kosa katanya.
7.      Anak juga akan lebih mengerti dan bisa membedakan bentuk-bentuk geometri yang ada di alam, mengeksplorasi berbagai ukuran yang ada di alam ( besar-kecil, panjag-pendek, kurus-gemuk)
8.      Melalui bermain anak akan belajar memecahkan masalah dengan matemaika sederhana (misal semua benda di alam berpasangan, masing-masin benda misalnya; meja-kursi, buku-pulpen, kakak-adik, dll)

Menurut Hidayatullah (2008: 8), bermain memberikan  kontribusi yang unik bagi perkembangan anak salah satunya yaitu sebagai sumber belajar, karena bermain dapat dikatakan sebagai bentuk miniatur dari kehidupan masyarakat. Melalui bermain, berarti anak dapat memperoleh kesempatan untuk mempelajari berbagi hal. Bahkan, bahkan banyak pelajaran dan pengalaman dapat diperoleh melalui bermain daripada di rumah atau di sekolah. Selain itu belajar juga membantu anak di dalam belajar mengenai bagaimana cara bergerak dengan efisien dan pengendalian yang besar untuk membantu meningkatkan keterampilan gerakan anak. Bermain memberikan kesempatan agar anak secara bertahap belajar membedakan antara “milikku dan milikmu”, agar anak belajar pola-pola kehidupan dasar dan memungkinkan anak menerima dan mengembangkan berbagai peran, perasaan sikap dan emosi. Bermain memberikan medium agar anak dapat belajar dengan trial and error. Bermain merupaka cara yang paling baik agar anak belajar memecahkan masalah dalam dunia nyata. Hetherington dan Park (1979:57) mengemukakan bahwa fungsi bermain yaitu : 1) mempermudah pengembangan kognitif anak. 2) bermain memajukan atau  mempercepat pengembangan sosial anak. 3) Bermain memberikan kepada anak untuk memecahkan beberapa problem emosionalnya.

Followers

Follow Me on Twitter

pengunjung

free counters
 

Catatan Penaku | Copyright © 2011
Designed by Rinda's Templates | Picture by Wanpagu
Template by Blogger Platform