Membunuh rasa egois itu berat. Walaupun
sudah diusahakan, tetapi tetap terasa berat. Berat sekali bagi diriku ini untuk
menerima pemimpin baru dalam keluargaku. –ayah-. Berat sekali aku menerima
pengganti sosok ayah dalam hidupku. Ayahku yang 3 tahun lalu telah menghadap
Allah SWT terlebih dahulu. Beraaat sekali..
walaupun aku berusaha untuk membunuh perasaan itu. Walaupun pada kenyataannya,
aku menerima seorang pendamping baru buat ibuku, tetapi pada dasarnya, aku benar-benar
terpaksa menerimanya. Jauh di lubuk hati yang terdalam, aku masih belum
menerima hadirnya itu. Aku yang begitu mencintai ayahku, masih merasa berat
ketika seseorang menggantikan posisinya itu. Ayahku tak akan pernah
tergantikan. Tak akan pernah bisa.
Tampilkan postingan dengan label curahan saja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label curahan saja. Tampilkan semua postingan
Jumat, 19 Juli 2013
Senin, 29 April 2013
Tentang sebuah Amanah
Terkadang, muncul rasa lelah dengan segala aktivitas yang ada.
Merasa sulit untuk menjalankan semua amanah ini.
Amanah dari orang tua, amanah dari kampus, amanah dari Allah.
Aku selalu teringat pesan dari murobbiku.
"Amanah itu datangnya dari Allah. Amanah itu diberikan sesuai dengan kemampuan kita. Jangan meminta Allah untuk diberikan amanah, tetapi amanah itu akan datang sendiri ketika memang kita dirasa sudah mampu untuk mengemban sebuah amanah. Tetapi perlu diingat juga, Allah yang memberi amanah, kelak Allah pun akan meminta pertanggungjawaban dari amanah tersebut."
Pesan itulah, yang selalu aku ingat, ketika rasa lelah itu muncul.
"Aku harus menjadi muslimah yang tangguh, yang pantang mengeluh..!!"
Selalu kutanamkan kata-kata itu dalam jiwa ini.
Selalu berusaha untuk menjadi muslimah yang kuat tetapi tetap lembut seperti Fatimah.
Selalu ingatlah . . . .
Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa’: 58)
Kamis, 28 Maret 2013
Ketika
Ketika kita disibukkan dengan urusan dunia,
pekerjaan kampus, tugas organisasi, permasalahan keluarga.
Ketika permasalahan datang bertumpuk-tumpuk di hadapan kita.
Ketika kita merasa, tidak ada seorang pun yang dapat memahami kita,
hanya berceloteh, "Memangnya kamu saja yg punya masalah?"
"Maaf ya, aku juga lagi sibuk.."
"Menurutku kamu seharusnya begini..."
Ketika mereka tak mengerti kita, hanya melihat permasalahan kita dari sudut pandang mereka.
Ketika mereka tak pernah merasakan apa yang kita alami.
Tetapi ada yang lebih dan paling memahami keadan kita.
Laa Tahzaan, Innalllaha Ma'ana..
Don't be sad, Allah always beside us.
Don't be sad, Allah always beside us.
Jangan pernah bersedih, Allah selalu ada bersama kita.
ingatlah "AKU tidak membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupan.” (QS. Al-Baqarah : 286)
keep hamasah untuk hadapi permasalahan di dunia ini..!! \^o^
Kamis, 12 Juli 2012
menangis di perantauan
Kemarin, sebelum aku berangkat ke solo lagi untuk keperluan yudisium dan rapat, ibuku sudah berpesan.
"Ambar, kamu kan lagi libur semester. Kamu puasanya di rumah ya? Mumpung masuk kuliahnya habis lebaran. Nemenin mama lah. Mama masa puasanya sama adik kamu. Sahur dan buka sama adik kamu. Tahu sendiri kan adikmu itu kayak gimana. Sepi kalo cuma sama adikmu. Ya?" pesan ibu.
Sabtu, 05 Mei 2012
tangisan semalam
Masih ingat, aku menangis semalam. entah kenapa beberapa hari ini aku teringat terus pada ayah.
aku benar-benar merindukan sosoknya.. aku merindukan hadirnya. Ayah, mengapa engkau pergi terlalu cepat meninggalkanku? Aku masih membutuhkanmu, membutuhkan nasehatmu, membutuhkan semangat darimu, aku benar-benar merindukanmu ayah ;(
Bayanganmu begitu sulit untuk kuhapus dari pikiranku. AKu tahu aku salah! Menangisimu hanya akan menyiksamu di alam sana..tp itulah sebagai ungkapan pelampiasan atas kesedihanku. Entah mengapa aku begitu menikmati dalam tangisanku semalam. Tapi langsung kusadar, tak akan ada yang berubah walaupun aku menangis sekencang mungkin. Tangisanku itu tak akan mengembalikan hadirmu di sisiku. Berwudhu yang mampu membuat hatiku tenang, melupakan sejenak kesedihanku. Aku berterima kasih, Allah masih mengingatkanku untuk "TIDAK BERLEBIHAN DALAM DUKA".
Selasa, 27 Maret 2012
sebuah pesan terakhir
waktulah yang mengobati luka, waktu juga yang membuat kita lupa.
tidak selamanya karena “sesuatu” itu tersimpan terus pada “kotak harta karun waktu yang lalu”
dan bisa kita buka dimasa mendatang.
saya juga ngga pernah lupa pada masa lalu,
kadang saya juga membuka kembali ingatan itu tapi bukan untuk disesali.
justu bersyukur telah “melepas” mereka hingga mendapatkan yang terbaik.
tidak selamanya karena “sesuatu” itu tersimpan terus pada “kotak harta karun waktu yang lalu”
dan bisa kita buka dimasa mendatang.
saya juga ngga pernah lupa pada masa lalu,
kadang saya juga membuka kembali ingatan itu tapi bukan untuk disesali.
justu bersyukur telah “melepas” mereka hingga mendapatkan yang terbaik.
Langganan:
Postingan (Atom)